Sejarah dan Silsilah Putro Manggolo Petapan dan Turunan nya

Sejarah dan Silsilah Putro Manggolo atau Bujuk Petapan sudah banyak beredar di internet dengan narasi dan sumber yang berbeda-beda.

Untuk meluruskan sejarah dan silsilah tersebut, Kami akan menuliskan secara lengkap berdasarkan bukti manuskrip kuno yang kami ketahui dari keturunannya.

Dalam sesi wawancara bersama keturunan Sunan Putro Manggolo kemarin, kami mendapatkan sebuah fakta cerita yang sangat jauh berbeda dengan kebanyakan cerita yang ada di internet saat ini.

Diantara cerita tersebut adalah Sejarah Sumber Petapan dan keberadaan sunan putro manggolo pada masa hidupnya.

Baiklah, sekarang kami akan ceritakan sejarah putro manggolo petapan dan silsilah emas beliau yang bersambung ke Nabi Muhammad SAW.

Sejarah Putro Manggolo Petapan

Sejarah Putro Manggolo Petapan

Nama asli Raden Putro Manggolo adalah Syaikh Ya’qub, Beliau adalah putra pertama dari Syaikh Zainal Abidin (Sunan Cendana). Makam Putro Manggolo berada di desa Petapan, Kecamatan Labang Bangkalan.

Sejarah Syaikh ya’qub dimulai sejak beliau di pesantrenkan oleh sunan cendana, Setelah 24 tahun menimba ilmu di salah satu pesantren, syaikh ya’qub ahirnya pulang.

Sesampainya dirumah, Sunan Cendana berkata kepada beliau “Baru dua hari di pesantren kok sudah pulang”.

Entah apa maksudnya dari perkataan sang sunan tersebut, Setelah mendengar ucapan tersebut Raden Ya’qub kembali melanjutkan perjalanan nya menuntut ilmu.

Namun tak berselang lama, kemudian beliau pulang lagi. Sesampainya dirumah, Sunan cendana berkata kepada beliau.

“Baiklah, kalau gitu kamu ke arah barat saja (dari kwanyar) temukan daerah dengan tanah dan bebatuan yang lembah”.

Ahirnya Raden Ya’qub mengikuti perintah sang ayah dan mulai berjalan ke arah barat desa kwanyar mencari daerah yang sudah disebutkan sunan cendana.

Dikawasan Gunung Batu Licin yang terletak di desa kemoning, beliau berhenti karena merasa itulah tempat yang dimaksud oleh sunan cendana.

Selang beberapa hari beliau kholwat ditempat tersebut, beliau memutuskan untuk berpindah dan melanjutkan perjalanan ke arah barat.

Karena ternyata batu licin yang beliau duduki untuk ber kholwat bukanlah yang dimaksud oleh ayah nya sunan cendana.

Sampai di Desa Petapan (Saat itu masih Alas)

Kemudian beliau melanjutkan perjalanannya ke arah barat, sampai ahirnya menemukan sebuah tempat yang sangat cocok dengan kriteria yang disebutkan oleh sunan cendana.

Tempat tersebut yang sekarang dinamakan Desa Petapan, Disitu beliau ber kholwat (bertapa) selama beberapa hari. Namun, beliau menemukan sedikit masalah yaitu tidak adanya air di lokasi tersebut.

Kemudian beliau pulang menemui ayah nya dan menyampaikan semua yang sudah ia temukan semasa dalam perjalanan.

Kemudian Syaikh Zainal Abidin bertanya kepada putranya “Apa yang kamu butuhkan disana?”, Raden Ya’qub pun menjawab “Saya Butuh Air”.

Kemudian berangkatlah keduanya (Sunan cendana dan Putro Manggolo) ke desa petapan tersebut. Sesampainya disana, Sunan Cendana menancapkan tongkatnya ditempat kholwat nya Raden Ya’qub.

Dari situ mancurlah air yang sangat deras, karena besarnya aliran air tersebut sehingga sunan cendana menggepalkan tangan nya ke tanah untuk mengecilkan aliran air.

Asal Usul Sumber Petapan dan Keunikan nya

Kejadian itulah yang menjadi awal mula adanya sumber petapan madura yang sampai saat ini masih ada dan dikeramatkan oleh warga sekitar. Nama Petapan sendiri diambil dari kata “Petapa an” yang artinya “tempat bertapa”.

Air di sumber petapan diyakini memiliki banyak hasiat pengobatan, sampai saat ini masih banyak masyarakat mengambil air tersebut untuk menyembuhkan segala macam penyakit.

Tak hanya itu, Air sumber petapan juga memiliki beragam keunikan yang diantaranya adalah, tidak akan ada ular yang gigit dan tidak ada katak yang berbunyi di air tersebut.

Hal tersebut dikarenakan sebuah ikatan janji antara sunan cendana dan kedua hewan tersebut.

Setelah air dari sumber tersebut sangat banyak, maka sunan cendana menggaris tanah dengan tongkatnya yang kemudian di ikuti aliran air dari penampungan air yang sudah hampir penuh.

Sekitar 200 meter sunan cendana menggaris tanah dengan tongkatnya ke arah timur, Putro Manggolo menghentikan langkah nya dan menyampaikan kepada sunan cendana bahwa ada ular dan katak yang ikut dibelakang.

Kemudian sunan cendana pun berkata “Ular boleh ikut asal jangan gigit, katak boleh ikut asal jangan berbunyi”.

Dari kejadian itu sampai saat ini tidak pernah ada cerita ular menggigit di dalam air sumber petapan dan juga tidak ada bunyi katak di air tersebut.

Silsilah Putro Manggolo Petapan

Silsilah Putro Manggolo Petapan
Silsilah Putro Manggolo Petapan

Sama dengan Silsilah Sunan Cendana, Putro Manggolo juga merupakan keturunan dari Nabi Muhammad SAW. Berikut silsilah lengkapnya:

  1. Raden Ya’qub Putro Manggolo Bin
  2. Syaikh Zainal Abidin Sunan Cendana Bin
  3. Raden Muhammad Al Khotib Bandardaya Bin
  4. Raden Qosim Sunan Derajad Bin
  5. Raden Ali Rahmatullah Sunan Ampel Bin
  6. Syaik Ibrohim As Moroqondi Bin
  7. Sayyid Jamaluddin Al Huseini/ Jumadil Qubro Bin
  8. Al-amir Al-Muadzom Syah Maulana Ahmad Jalaluddin Bin
  9. Sayyid Abdul Malik Azmat Khan Bin
  10. Sayyid Alwi Ammil Faqih Bin
  11. Syaikh Muhammad Shohib Marbath Bin
  12. Sayyid Ali Kholi’ Qosam Bin
  13. Sayyid Alwi As-Tsani Bin
  14. Syaikh Muhammad Sohibusshoumiah Bin
  15. Sayyid Alwi Bin
  16. Sayyid Ubaidillah/ Abdullah Bin
  17. Sayyid Ahmad Al-Muhajir Bin
  18. Syaik Isa Ar-Rumi Bin
  19. Syaikh Muhammad An-Naqib Bin
  20. Sayyid Ali Al Uraidhi Bin
  21. Sayyid Ja’far As-Shodiq Bin
  22. Sayyid Muhammad Al-Baqir Bin
  23. Sayyid Ali Zainal Abidin As Sajjad Bin
  24. Sayyidina Husain Bin
  25. Sayyidatina Fatimah Az-Zahro Binti
  26. Rosulullah Nabi Muhammad SAW

Putro Manggolo adalah keturunan ke 26 jika diurut dari Rosulullah SAW.

Keturunan Syaikh Ya’qub Putro Manggolo

Keturunan Syaikh Ya'qub Putro Manggolo
Keturunan Syaikh Ya’qub Putro Manggolo

Berdasarkan manuskrip lora yahya, Putro Manggolo hanya memiliki 6 Putra dan Putri. Namun, ada juga sebagian berpendapat lebih banyak dari jumlah tersebut.

Disini saya hanya akan menyampaikan berdasarkan catatan yang kami terima dari hasil wawancara dengan keturunan Syaikh Ya’qub Putro Manggolo.

Berikut Daftar Putra-putri keturunan Putro Manggolo Petapan:

  1. R. Ainul Yaqin Manggolo Anom
  2. Kyai Koning / Gusti Yuda Laksono
  3. Nyai Ardiba
  4. Kyai Nursia
  5. Kyai Arbanu Sulaiman
  6. R. Suro Manggolo Keniten Ponorogo

Bagi para pembaca yang memiliki silsilah keturunan putro manggolo bisa lampirkan dihalaman komentar atau via halaman kontak blog ini.

Kami akan senantiasa memperbaiki dan menambah kekurangan dalam penulisan Keturunan putra-putri syaikh ya’qub putro manggolo petapan berdasarkan informasi valid yang kami terima selanjutnya.

4 pemikiran pada “Sejarah dan Silsilah Putro Manggolo Petapan dan Turunan nya”

Tinggalkan komentar